Kamis, 14 Januari 2010

statement control

A. Statement IF
Seperti halnya Pascal, perintah IF dalam C++ juga digunakan untuk menyatakan
pernyataan kondisional (bersyarat).
Sintaks sederhana IF adalah
if (kondisi)
statement;
Statement pada sintaks di atas akan dilakukan jika kondisinya bernilai TRUE
(tidak sama dengan nol).
Apabila statement yang akan dilakukan lebih dari satu, maka sintaksnya menjadi
if (kondisi)
{
statement1;
statement2;
..}
Contoh sederhana penggunaan IF adalah untuk menentukan boleh tidaknya
seseorang melihat film bioskop. Seseorang diperbolehkan menonton jika usianya
17 tahun ke atas. Berikut ini program C++ nya:

#include
#include
void main()
{
int usia;
clrscr();
cout << “Berapa usia Anda : “;
cin >> usia;
if (usia < 17)
cout << “Anda tidak boleh menonton bioskop”;
}
Statement IF juga dapat ditambahkan ELSE sebagai konsekuensi alternatif jika
kondisi tidak dipenuhi (FALSE). Sintaksnya:
if (kondisi)
{
statement1;
statement2;
..}
else {
statement1;
statement2;
}
Anda dapat modifikasi program C++ untuk menentukan boleh tidaknya seseorang
menonton bioskop seperti di bawah ini:
#include
#include
void main()
{
int usia;
clrscr();
cout << “Berapa usia Anda : “;
cin >> usia;
if (usia < 17)
cout << “Anda tidak boleh menonton bioskop”;
else cout << “Anda boleh menonton bioskop”;
}
Untuk menyatakan kondisi (syarat) yang akan dicek pada IF, Anda dapat
menggunakan operator logika dan operator relasional seperti yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya. Perhatikan contoh di bawah ini!
if ((a >= 2) && (b == 3))
{..}
Jangan Anda tuliskan
if (a >= 2) && (b == 3)
{..}
atau
if ((a >= 2) && (b = 3))
{..}
Perintah b = 3 merupakan assignment bukan relasional.
Catatan penting:
C++ selalu memperlakukan nilai tidak sama dengan nol sebagai TRUE dan nilai
nol sama dengan FALSE. Oleh karena itu, dua perintah di bawah ini adalah
identik.
if (bil % 2 != 0)
cout << “Bilangan ganjil”;
if (bil % 2)
cout << “Bilangan ganjil”
Selain itu, IF juga dapat berbentuk seperti di bawah ini.
if (kondisi1)
statement1;
else if (kondisi2)
statement2;
else if (kondisi3)
statement3;
..
else statement;
B. Statement SWITCH
Statement SWITCH juga berfungsi sama dengan IF. Perintah SWITCH sama
dengan perintah CASE OF dalam PASCAL.
Sintaks:
switch (variabel)
{
case value1 : statement1;
break;
case value2 : statement2;
break;
..
default : statement; /* optional */
break;
}
contoh penggunaan:
#include
#include
void main()
{
int bil;
clrscr();
cout << “Masukkan bilangan : “;
cin >> bil
switch (bil)
{
case 1 : cout << “Anda memasukkan bil. satu”;
break;
case 2 : cout << “Anda memasukkan bil. dua”;
break;
case 3 : cout << “Anda memasukkan bil. tiga”;
break;
default: cout << “Anda memasukkan bil selain 1, 2, dan 3”;
break;
}
}
Selanjutnya coba kalian hapus semua break program di atas dan kalian jalankan.
Apa yang terjadi?? Keanehan akan muncul. Why ??
C. Statement FOR
Statement FOR digunakan untuk menyatakan perulangan (seperti PASCAL).
Sintaksnya:
for (ungkapan1; ungkapan2; ungkapan3)
{
.
.
}
- Ungkapan1 merupakan statement awal (inisialisasi)
- Ungkapan2 merupakan kondisi/syarat perulangan dilakukan
- Ungkapan3 merupakan statement control untuk perulangan
Contoh:
for (a = 1; a <= 5; a++)
{
cout << “Hello world \n”;
}
NB: tipe data variabel a adalah integer
Perintah di atas akan menampilkan teks Hello World sebanyak 5 buah. Perhatikan
tanda a++. Apa maksudnya?
Selain berupa angka, pencacah perulangan juga dapat berupa karakter. Contoh
for (huruf = ‘Z’; huruf >= ‘A’; huruf--)
{
cout << “Huruf abjad= “ << huruf << “\n”;
}
Perintah di atas akan menampilkan teks Huruf abjad = ... mulai dari Z sampai
dengan A. Perhatikan perintah huruf--
for (angka = 1; angka <= 6; angka+=2)
{
cout << “Isi dari angka = “ << angka << endl;
}
Perintah di atas akan menampilkan angka 1, 3, 5. Kok bisa? Perhatikan perintah
angka+=2.
Di bawah ini adalah program untuk mencetak bilangan genap yang kurang dari n
(n diperoleh dari input).
#include
#include
void main()
{
int bil, n;
cout << “Masukkan n = “;
cin >> n;
for (bil = 0; bil < n; bil++)
{
if (bil % 2 == 0) cout << bil << “ ”;
}
}

D. Statement WHILE
Statement WHILE juga digunakan untuk menyatakan perulangan. Penggunaannya
mirip pada PASCAL. Sintaksnya:
while (kondisi)
{..}
contoh:
Dua perintah di bawah ini adalah identik.
for (a = 1; a <= 5; a++)
{
cout << “Hello world \n”;
}
dengan
a = 1;
while (a <= 5)
{
cout << “Hello world \n”;
a++;
}
Penting!!!
Jika Anda menggunakan WHILE, pastikan bahwa suatu saat bagian kondisi
sampai bernilai FALSE. Apabila tidak, proses perulangan akan terus berjalan
selamanya.
Contoh program di bawah ini digunakan untuk menjumlahkan sejumlah data
angka. Angka yang akan dijumlahkan diinputkan satu-persatu. Proses pemasukan
data angka akan berhenti ketika dimasukkan angka –1. Setelah itu tampil hasil
penjumlahannya.
#include
#include
void main()
{
int data, jumlah,cacah;
jumlah = 0;
data = 0;
cacah = 0;
while (data != -1)
{
cout << “Masukkan data angka : “;
cin >> data;
jumlah += data;
cacah++;
}
cout << “Jumlah data adalah : “ << jumlah” << endl;
cout << “Rata-rata : ” << jumlah/cacah;
}
Kondisi dalam WHILE juga dapat menggunakan operator logika. Misalnya
while ((kondisi1) && (kondisi2))
{..}
Latihan:
Buatlah simulasi menu program dengan tampilan di bawah ini menggunakan
WHILE.
MENU PILIHAN
1. Baca Data
2. Ubah Data
3. Hapus Data
4. Exit
Pilihan Anda (1/2/3/4) ? ...
Apabila dipilih menu no 1, maka akan tampil teks “Anda memilih menu 1”.
Demikian pula untuk menu 2 dan 3. Kemudian setelah itu muncul teks “Tekan
ENTER untuk kembali ke menu utama”. Artinya begitu kita tekan ENTER menu
pilihan akan muncul kembali, dst. Akan tetapi bila yang dipilih menu 4 (EXIT),
program langsung berhenti.
E. Statement DO ... WHILE
Perintah DO ... WHILE hampir sama dengan WHILE sebelumnya. Sintaknya:
do
{
.
.
}
while (kondisi);
Perbedaan dengan WHILE sebelumnya yaitu bahwa pada DO WHILE statement
perulangannya dilakukan terlebih dahulu baru kemudian di cek kondisinya.
Sedangkan WHILE kondisi dicek dulu baru kemudia statement perulangannya
dijalankan. Akibat dari hal ini adalah dalam DO WHILE minimal terdapat 1x
perulangan. Sedangkan WHILE dimungkinkan perulangan tidak pernah terjadi
yaitu ketika kondisinya langsung bernilai FALSE.
Contoh:
a = 1;
do
{
cout << “Hello world \n”;
a++;
}
while(a==0)
Perintah di atas akan muncul satu buah Hello World. Bandingkan dengan yang
berikut ini:
a = 1;
while(a==0)
{
cout << “Hello world \n”;
a++;
}
Perintah di atas sama sekali tidak menampilkan Hello World, karena kondisinya
langsung FALSE.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar